Keanu adalah Perpaduan yang Sempurna

Selasa, 05 April 2011

Teknik Pengeluaran dan Penyimpanan Asi Serta Pemberian Asi Peras Pada Bayi

Pengeluaran ASI
Apabila ASI berlebihan, sampai keluar memancar,maka sebelum menyusui sebaiknya ASI dikeluarkan lebih dahulu untuk menghindari bayi tersedak atau enggan menyusu.Pengeluaran ASI juga berguna bagi ibu yang bekerja bisa meninggalkan ASI untuk bayinya.
Pengeluaran ASI dapat dilakukan dengan dua cara :
  • Pengeluaran dengan tangan : tangan ibu dicuci dengan bersih,menyiapkan cangkir/gelas tertutup yang telah dicuci dengan air mendidih.ibu melakukan pemijatan payudara dengan kedua telapak tangan dari pangkal ke arah aerola.dilakukan pemijatan secara merata mengelilingi payudara.
  • Pengeluaran dengan pompa
  • Bila payudara bengkak/ terbendung dan puting susu terasa nyeri,maka akan lebih baik bila ASI dikeluarkan dengan pompa payudara.Pompa baik digunakan bila ASI benar-benar penuh,tetapi pada payudara yang lunak akan lebih sukar.Ada dua macam pompa,pompa tangan dan pompa listrik,yang biasa digunakan adalah pompa Payudara tangan.
Penyimpanan ASI
ASI yang dikeluarkan dapat disimpan untuk beberapa saat.Ada perbedaan lamanya disimpan dikaitkan dengan tempat penyimpanan:
- Di udara bebas/terbuka : 6-8 jam
- Di lemari Es : 24 jam
- Di lemari pendingin/beku (-18° C) : 6 bulan
ASI yang didinginkan tidak boleh direbus bila akan dipakai,karena kualitsnyaakan menurun,yaitu unsur kekebalannya.ASI tersebut cukup didiamkan beberapa saat didalam suhu kamar,agar tidak terlalu dingin,atau dapat pula direndam di dalam wadah yang telah terisi air panas.
Pemberian ASI peras
Perlu diperhatikan,jangan diberikan dengan botol/dot,karena hal ini akan menyebabkan bayi “bingung puting”.Berikan pada bayi dengan cangkir atau sendok,sehingga saat ibu menyusui langsung,bayi tidak menolak menyusu.
Cara pemberian dengan menggunakan cangkir :
  • Ibu atau yang memberi minum bayi,duduk dengan memangku bayi.
  • Punggung bayi dipegang dengan lengan.
  • Cangkir diletakkan pada bibi bawah bayi.
  • Lidah bayi berada diatas pinggir cangkir dan biarkan bayi mengisap ASI dari dalam cangkir(saat cangkir dimiringkan).
  • Beri sedikit waktu istirahat saat bayi menelan.
MANAJEMEN LAKTASI PADA IBU YANG BERKERJA
Berikut ini adalah tugas bidan dalam rangka memelihara aktifitas menyusui ASI pada ibu berkerja. Aktifitas berikut dapat diberikan dalam bentuk penyuluhan atau selebaran yang dapat dibagikan setiap kali ibu dating memeriksakan diri atau bayinya. Setiap kali pertemuan antara bidan dan ibu menyusui, penting dilakukan pengkajian dan evaluasi tentang aktifitas menyusui ASI ibu tersebut dan segala masalah atau hambatan yang dihadapi ibu atau keluarganya.
  1. Beri pengertian ibu tentang pentingnya ASI.
  2. Jelaskan produser menyusui yang benar.
  3. Jelaskan berbagai factor yang dapat menghambat keluarnya ASI.
  4. Libatkan suami atau keluarga lain yang terlibat lebih dominant dalam keluarga agar memahami dan dapat membantu istri mempertahankan ASI.
  5. Jangan memberi makan an tambahan apapun kepada bayi sebelum bayi berumur 6 bulan.
  6. Susui sesering mungkin selama ibu cuti berkerja, minimal 2 jam sekali.
  7. Biasakan pada malam hari untuk menyusui bayi.
  8. Porsi makan malam diperbesar dan ibu tidak perlu takut untuk menjadi gemuk.
  9. Tambahkan susu satu gelas untuk ibu sebelum tidur.
  10. Susui bayi pada pagi hari, dan keluarkan sampai payudara kosong setiap kali habis menyusui.ASI dapat disimpan di dalam kulkas atau termos yang di beri es. Susu ini dapat di berikan kepada bayi di rumah ketika ibu ada di kantor.
  11. Cara menghangatkan ASI yang di simpan dalam lemari esadalah dengan merendamnya dalam air hangat (suhu <50 derajat celcius)
  12. Bangkitkan kepercayaan ibu bahwa ia dapat memenuhi kebutuhan bayinya .
  13. Bila ibu berkerja sampai sore maka di tempat kerja ibu harus secara rutin memeras susu dengan tangan dan menyimpan susu dalam botol.
  14. Pada malam hari usahakan bayi dapat menyusu sedikitnya 3x.
  15. Menu ibu menyusui harus dipenuhi.
  16. Hindari stress (atasi stress dengan baik)
  17. Bayi jangan diberi susu selain ASI
  18. Hindari penggunaan dot pada saat memberi ASI, gunakan sendok kecil.
  19. Bila putting susu lecet, pemberian ASI jangan di hentikan, tetap di susui dan olesi luka dengan ASI sebelum dan sesudah menyusui.
  20. Segera konsultasi ke bidan atau dokter bila ada keluhan selama menyusui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar